Kemeriahan Pertemuan Bulanan LDNU Bontang Dilengkapi Kuis Aswaja yang Edukatif dan Seru

 


Usai pertemuan yang penuh kehangatan di Masjid Al-Jabal, suasana semakin semarak dengan hadirnya agenda tambahan yang tak kalah menarik, yaitu Kuis Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah). Kegiatan ini menjadi salah satu inovasi LDNU Kota Bontang dalam menghidupkan semangat belajar para muballigh dan pengurus, sekaligus memperkuat pemahaman ke-NU-an di tengah suasana santai dan penuh keakraban.


Adapun yang menjadi juara 1 ust. Moh. Bahri, S.Pd.Si., M.Pd., Juara 2 ust. Ridwan Mujib, M.Pd. dan juara 3 ust. Hikmad Abdurrahman, M.Pd



Kuis Aswaja diselenggarakan sebagai bagian dari program pembinaan rutin LDNU Kota Bontang. Dalam pelaksanaannya, kuis ini menggunakan perangkat digital seperti handphone, tablet, atau laptop sebagai media utama. Aplikasi yang digunakan adalah Quizziz atau aplikasi serupa yang secara otomatis menilai kecepatan dan ketepatan peserta dalam menjawab pertanyaan.


Dalam aturan resmi yang dibacakan oleh panitia, disebutkan bahwa pengurus tidak menyiapkan paket data bagi peserta, sehingga setiap peserta diharapkan mempersiapkan sendiri kebutuhan teknisnya. Peserta kuis terdiri dari para muballigh dan pengurus LDNU, kecuali tim pembuat soal dan tim IT yang bertugas, yakni Mas Randi.


Setiap peserta diwajibkan mengikuti kuis dengan menggunakan nama asli, karena nama tersebut menjadi dasar penentuan kejuaraan. Peserta yang tidak menggunakan nama asli dianggap tidak sah untuk menjadi juara. Sementara itu, tamu undangan non-pengurus atau masyarakat umum diperbolehkan ikut bermain dalam kuis Aswaja, namun tidak berhak mendapatkan hadiah jika memenangkan perlombaan.


Menariknya, hadiah yang diberikan bukan sekadar apresiasi, tetapi juga bentuk pembinaan dan penguatan nilai-nilai Aswaja dan ke-NU-an. Para juara mendapatkan penghargaan berupa uang pembinaan dengan rincian: Juara 1 sebesar Rp300.000, Juara 2 sebesar Rp200.000, dan Juara 3 sebesar Rp100.000. Nilai ini mungkin tidak besar, tetapi maknanya sangat dalam karena mencerminkan dukungan nyata LDNU terhadap penguatan kompetensi muballigh.


Sistem pembuatan soal juga memiliki mekanisme unik. Tiga orang juara di bulan sebelumnya otomatis menjadi tim pembuat soal untuk kuis bulan berikutnya. Masing-masing memiliki tanggung jawab berbeda: Juara 1 wajib membuat 4 soal, Juara 2 membuat 3 soal, dan Juara 3 membuat 3 soal. Soal-soal tersebut kemudian diserahkan kepada tim IT untuk disimpan secara rahasia hingga waktu pelaksanaan kuis tiba.


Melalui sistem ini, LDNU Bontang berhasil menciptakan pola pembelajaran yang dinamis, berkesinambungan, dan berbasis kolaborasi antaranggota. Peserta tidak hanya berlomba menjadi yang terbaik, tetapi juga belajar menyusun soal yang berkualitas serta relevan dengan nilai-nilai Aswaja dan tradisi ke-NU-an.


Ketua LDNU Bontang, Ust. Jeihan Fiqi Yudhistira, Lc., M.Sosio, dalam sambutannya mengapresiasi semangat para muballigh yang antusias mengikuti kegiatan ini. Ia menilai bahwa kuis seperti ini mampu menghadirkan nuansa belajar yang ringan namun bermakna. “Kuis Aswaja bukan hanya ajang adu cepat, tetapi juga ajang penguatan ideologi Aswaja An-Nahdliyah. Inilah bentuk dakwah yang cerdas dan menyenangkan,” ujarnya.


Dengan suasana yang hangat dan penuh tawa, Kuis Aswaja LDNU Bontang menjadi penutup indah dari pertemuan bulanan malam itu. Tidak hanya mempererat persaudaraan antar muballigh, tetapi juga memperkuat semangat keilmuan dan cinta terhadap tradisi Ahlussunnah wal Jamaah. LDNU Bontang sekali lagi menunjukkan bahwa dakwah tidak melulu di atas mimbar, namun juga bisa disampaikan lewat cara yang kreatif, modern, dan menggembirakan.

Post a Comment

أحدث أقدم