Dokter-dokter NU Bicara Genomik, Stem Cell dan Robotik

 


Oleh: KH. Makruf Khozin ( Direktur Aswaja Center Jawa Timur) 


Ada anekdot untuk membedakan dokter NU dan Muhammadiyah. Katanya, kalau ada beberapa dokter Muhammadiyah kumpul, mereka ngobrol bagaimana bisa mendirikan Rumah Sakit. Kalau sesama Dokter NU kumpul yang dibahas malam Jumat besok Yasinan di mana? Hehehehe 


Tapi itu dulu. Zaman sekarang para Dokter NU kumpul bicara teknologi kedokteran masa depan. Kemarin saya menjadi saksi di acara NU Medical Summit 2025 di Cibubur. Sesi setelah istirahat siang diawali oleh Bu Indri Rooslamiati, M.Sc, Apt. dari Dinas Kesehatan. Beliau bicara panjang lebar tentang Genomik. Tema yang beliau bahas 'Medical Genomics as a Breakthrough in Public Policy'. Saya manggut-manggut saja ketika beliau menjelaskan perkembangan ilmu gen dan kebijakan pemerintah tentang pengembangan ilmu ini. Intinya begini dari gen manusia sejak dini sudah diketahui potensi apa saja yang akan muncul, mulai penyakit misalnya. Jadi, akan diketahui sejak dini dan diupayakan bisa terhindar dengan vitamin, pola hidup sehat dan sebagainya. 


Dilanjutkan tema "State of The Art of Stem Cells, Metabolite and Tissue Engineering in Medicine" oleh ahlinya Prof. DR. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT, SubSp.PL(K). Beliau menjelaskan tentang Stem Cell dan keberhasilan menangani pasien sejak kecil dengan kelainan tulang bengkok di kaki. Stem Cell ini meregenerasi tumbuhnya sel baru sehingga kaki anak kecil tumbuh normal hingga beberapa tahun kaki tersebut seperti kaki normal dan bisa bermain bola seperti anak-anak seumurnya. Hingga saat ini metode Stem Cell ini sudah berhasil untuk Repair (Memperbaiki), Replace (Mengganti), Restore (Memulihkan), Regenerate (Memperbarui) dan Rejuvenate (Meremajakan).


Direktur RSCM dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes. (MMRS) kebagian tema "State of The Art of Robotics in Medicine". Kalau ini saya agak mengerti karena di slide banyak gambar robot di ruang operasi. Bukan istilah-istilah medis yang membuat saya bingung. Intinya untuk operasi urologi (saluran kencing) misalnya, ketika menggunakan tangan manusia terlalu besar. Dengan teknologi robot seukuran jari kelingking yang dimasukkan ke saluran kencing akan lebih presisi, lebih cepat, segera pulih dan hasilnya lebih maksimal.


Saya di bagian akhir. Saya bingung mau mengulas apa. Lha wong saya paling beda sendiri dari beliau-beliau. Dari sisi penampilan saja, cuma saya yang pakai sarung. 


Saya bukan tipe penghambat kemajuan di bidang sains dan teknologi, apalagi kedokteran. Saya membawakan sebuah hadis berikut:


َان عَرْفَجَةَ بْنَ أَسْعَدَ قُطِعَ أَنْفُهُ يَوْمَ الْكُلاَبِ فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَرَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ


Sahabat Arfajah mengalami patah hidung. Ia mengganti dengan perak, lalu mengalami pembusukan. Nabi memerintah agar diganti dengan emas (HR Abu Dawud)


Bagi laki-laki sudah jelas bahwa memakai emas tidak diperbolehkan. Tetapi saat kondisi darurat Nabi justru memerintahkan Sahabat tersebut menggunakan emas untuk kemaslahatan tubuhnya. Istilah di Medis disebut implantasi (mengganti sebagian organ dengan bahan buatan). Tapi hadis ini juga dijadikan dalil bagi Transplantasi, mencangkok organ secara keseluruhan dengan jaringan organ manusia atau hewan. Bahkan bagi saya hadis ini juga bisa diarahkan untuk fungsi Stem Cell di atas. Wallahu A'lam.


Alhamdulillah bisa bergaya dengan para dokter Ada Ketua Gus Muhammad S Niam  Gus Ufiq Ketua LK PBNU ada Dokter dari Angkatan Laut dr Hisnindarsyah Dokter  (khusus kemarin beliau hadir ke Darat) juga Sekretaris PDNU dokter muda yang cerdas dr Dripa Sj

Post a Comment

أحدث أقدم