Bontang - Pagi yang cerah di akhir November menjadi lebih bermakna bagi 35 anak yatim dan dhuafa di Bontang. Minggu, 30 November 2025, tepat pukul 07.00 WITA, gelak tawa dan senyum bahagia menghiasi kawasan Sunday Market GOR PKT. Ini bukan sekadar kegiatan belanja biasa, melainkan wujud kepedulian nyata melalui program ASATID (Ayo, Sayangi Anak Yatim dan Dhuafa) yang digagas oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bontang Barat.
Program yang berlangsung hingga pukul 09.00 WITA ini merupakan kolaborasi apik antara MWCNU Bontang Barat, PAC Muslimat NU, dan PAC Fatayat NU Bontang Barat. Mereka bahu-membahu menghadirkan momen kebahagiaan sederhana namun penuh makna bagi anak-anak yang berasal dari lingkungan Bontang Barat dan sebagian dari Bontang Utara.
KH Buchory, salah satu penggerak kegiatan ini, menjelaskan bahwa ASATID merupakan salah satu dari dua program maslahat yang tengah dijalankan oleh MWCNU Bontang Barat. "Program ini bertujuan menghadirkan anak yatim dan dhuafa di Sunday Market GOR PKT, mengajak mereka belanja makanan dan minuman sesuai yang mereka suka. Dilaksanakan sekali setiap Ahad di akhir bulan," ujarnya.
Suasana Sunday Market pagi itu terasa berbeda. Anak-anak yang hadir tampak antusias memilih berbagai jajanan favorit mereka. Ada yang memilih gorengan hangat, minuman segar, hingga kue-kue manis yang menggugah selera. Wajah-wajah polos mereka berseri-seri, seolah melupakan beban hidup yang mungkin mereka rasakan sehari-hari.
Salah satu peserta, Rizki (10 tahun), mengungkapkan kegembiraannya dengan mata berbinar. "Senang sekali bisa jajan seperti teman-teman yang lain. Biasanya kalau ke pasar cuma lihat-lihat saja, sekarang bisa pilih sendiri yang aku suka," ujarnya sambil menunjukkan segelas es buah dan beberapa gorengan di tangannya. Ia mengaku jarang mendapat kesempatan untuk membeli jajanan sesuka hati karena keterbatasan ekonomi keluarganya.
Siti Nurhaliza (9 tahun), yang datang bersama kakaknya, juga tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. "Terima kasih banyak kepada bapak dan ibu yang sudah mengajak kami. Aku pilih kue-kue yang warna-warni karena cantik. Nanti mau aku bawa pulang untuk adik di rumah," tuturnya dengan suara lembut. Gadis kecil itu berharap program seperti ini bisa terus berlanjut agar lebih banyak anak yatim dan dhuafa yang merasakan kebahagiaan serupa.
Selain program ASATID, MWCNU Bontang Barat juga menggulirkan program GAMIS (Gerakan Mengaji Subuh). Program ini bertujuan menggerakkan masjid dan musholla agar memprogramkan kuliah subuh atau kulbuh di akhir pekan, yakni Sabtu atau Ahad. Kedua program ini menjadi bagian dari upaya komprehensif dalam membangun masyarakat yang lebih peduli dan religius.
Para pengurus organisasi yang terlibat terlihat sibuk memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pagi yang spesial tersebut. Mereka tidak hanya mendampingi anak-anak berbelanja, tetapi juga mengajak mereka berkomunikasi, mendengarkan cerita, dan memberikan perhatian yang mungkin jarang mereka dapatkan.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan para donatur yang peduli. KH Buchory mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam kepada para dermawan. "Alhamdulillah, donatur paling banyak berasal dari jamaah Majlis Fatimah Al Furqon BTN PKT dan Fatimah Al Falah HOP Badak. Mereka telah memberikan kontribusi luar biasa untuk mewujudkan kebahagiaan anak-anak yatim dan dhuafa ini," ungkapnya dengan penuh haru.
Bagi masyarakat yang ingin turut berkontribusi dalam program-program mulia ini, MWCNU Bontang Barat membuka kesempatan untuk berdonasi. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening Bank Muamalat atas nama Sulistyani dengan nomor rekening 6030030243. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi contact person di nomor 0822 5030 2008.
Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa kebahagiaan tidak selalu membutuhkan biaya besar. Dengan kepedulian dan kepekaan sosial, kita bisa menghadirkan senyum dan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Program ASATID bukan sekadar memberi secara materi, tetapi juga menanamkan rasa kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada anak-anak yatim dan dhuafa.
Semoga kegiatan positif seperti ini terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam berbagi kebahagiaan. Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa membuat orang lain tersenyum dan merasakan kehangatan kebersamaan.


Posting Komentar