15 Tokoh NU Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional: Bukti Kiprah Ulama untuk Negeri

 


Perjalanan panjang Nahdlatul Ulama (NU) dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa kembali mendapat pengakuan dari negara. Sebanyak 15 tokoh besar NU dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa dan dedikasinya yang luar biasa bagi Indonesia. Mereka adalah para ulama, kiai, dan pejuang yang tak hanya berjuang di medan perang, tetapi juga mengorbankan tenaga dan pemikiran untuk menegakkan agama, bangsa, dan kemanusiaan.

Di barisan teratas, terdapat nama besar Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan—guru para ulama besar—dan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang dikenal sebagai penggerak Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. Bersama mereka, juga ada KH Zainul Arifin, tokoh penting dalam perjuangan politik dan kemerdekaan.

Nama-nama lain seperti KH Abdul Wahid Hasyim, KH Zainal Musthafa, KH Idham Chalid, dan KH Abdul Wahab Chasbullah turut memperlihatkan betapa kuatnya peran ulama dalam mengawal perjalanan bangsa. KH Wahid Hasyim dikenal sebagai Menteri Agama pertama yang merumuskan dasar-dasar kehidupan beragama di Indonesia, sementara KH Idham Chalid menjadi tokoh sentral dalam politik nasional sekaligus memimpin PBNU selama puluhan tahun.

Tak kalah penting, perjuangan KH As’ad Syamsul Arifin, KH Syam’un, dan KH Masjkur juga dikenang sebagai bagian dari semangat jihad fi sabilillah melawan penjajah. Mereka mengorbankan segalanya demi kemerdekaan dan pendidikan umat.

Dari wilayah Sulawesi, dua nama besar turut harum dalam daftar ini, yakni Andi Djemma dan Andi Mappanyukki, pahlawan yang mengobarkan semangat perlawanan terhadap kolonialisme di Tanah Bugis. Sementara di bidang seni dan budaya, Usmar Ismail menjadi pelopor perfilman nasional yang karya-karyanya membangkitkan semangat kebangsaan.

Melengkapi daftar kehormatan ini, KH Abdul Chalim Leuwimunding dari Majalengka dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) turut menjadi simbol keilmuan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Gus Dur, Presiden keempat Republik Indonesia, dikenang sebagai tokoh pluralisme dan demokrasi yang mendunia.

Penghargaan ini bukan sekadar gelar, tetapi pengakuan atas sumbangsih besar para ulama dan tokoh NU dalam membangun bangsa. Mereka telah menorehkan sejarah panjang tentang perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian. Semangat para pahlawan ini diharapkan terus menginspirasi generasi muda untuk menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah mereka wariskan.

(400 kata)

Post a Comment

أحدث أقدم