Bontang — Suasana khidmat bercampur haru memenuhi Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bontang pada Senin malam, 21 Oktober 2025. Lantunan shalawat, doa, dan kalimat thayyibah bergema silih berganti dalam kegiatan Istighosah Kubro yang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Di antara jamaah yang hadir, tampak para remaja dari Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Al-Mukarromah turut ambil bagian, menambah semarak dan kekhusyukan acara tersebut.
Kehadiran para anggota IRMA Al-Mukarromah menjadi warna tersendiri dalam kegiatan yang dihadiri oleh para kiai, ustaz, santri, dan masyarakat umum. Dengan mengenakan busana muslim seragam berwarna putih bersih dan selendang hijau khas, mereka tampak antusias mengikuti rangkaian doa bersama. Sejak awal acara, para anggota IRMA sudah tampak sigap membantu panitia, mulai dari menyambut tamu, menata tempat duduk jamaah, hingga memastikan kebersihan dan ketertiban lingkungan acara.
Ketua PCNU Bontang, KH. Hartono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Istighosah Kubro bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum penting untuk mempererat ukhuwah dan meneguhkan semangat kebangsaan para santri dan umat Islam. “Hari Santri adalah pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan bangsa ini tak lepas dari peran para ulama dan santri. Melalui istighosah ini, kita memohon agar Allah senantiasa menjaga negeri dan memberikan keberkahan bagi seluruh umat,” tuturnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, pembimbing IRMA Al-Mukarromah, Ustazah Siti Rahmawati, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas kesempatan yang diberikan kepada para remaja binaannya. “Anak-anak IRMA sangat antusias ketika diminta ikut serta. Mereka menganggap ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi bagian dari ibadah dan pengabdian kepada umat. Mereka belajar langsung makna kebersamaan dan keikhlasan dalam berorganisasi di lingkungan masjid,” ujarnya.
Tidak hanya membantu panitia, beberapa anggota IRMA juga berpartisipasi dalam pembacaan shalawat dan tahlil. Suara lembut mereka berpadu harmonis dengan lantunan dari jamaah lainnya, menciptakan suasana religius yang menenangkan hati. Banyak hadirin yang terharu, terutama ketika doa bersama dipimpin oleh para kiai dengan penuh kekhusyukan, memohon keselamatan bagi bangsa, umat, dan generasi muda agar tetap istiqamah di jalan Allah.
Acara Istighosah Kubro ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Hari Santri tidak hanya dirasakan oleh para santri di pesantren, tetapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk para remaja masjid yang terus menjaga nilai-nilai keislaman di tengah modernitas. Melalui keterlibatan IRMA Al-Mukarromah, semangat kebersamaan, ketaatan, dan cinta kepada ulama serta tanah air semakin mengakar kuat di kalangan generasi muda Bontang.
Kegiatan berakhir menjelang tengah malam dengan penuh haru dan rasa syukur. Jamaah saling berjabat tangan, mengucap salam dan doa. Sementara para anggota IRMA Al-Mukarromah tampak kembali beraksi membantu membersihkan area kegiatan, menutup malam itu dengan senyum kebersamaan yang tulus.
Melalui peran kecil namun berarti, IRMA Al-Mukarromah telah menunjukkan bahwa semangat santri bukan hanya milik mereka yang mondok di pesantren, tetapi juga tumbuh di setiap hati remaja masjid yang mencintai agamanya. Mereka adalah generasi penerus yang siap menjaga api perjuangan para kiai dan santri terdahulu, demi Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan Indonesia yang penuh keberkahan.
Posting Komentar