NU Bontang

Pentingnya Melatih Anak yang Belum Baligh untuk Berpuasa Setengah Hari



Oleh: Moh. Bahri

Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban utama umat Muslim yang telah baligh dan sehat secara fisik maupun mental. Namun, sebelum mencapai usia baligh, melatih anak-anak untuk berpuasa setengah hari dapat menjadi langkah yang bijaksana dalam mempersiapkan mereka menghadapi ibadah puasa secara penuh di masa depan. Artikel ini akan membahas mengapa melatih anak yang belum baligh untuk puasa setengah hari penting, serta akan mencantumkan hadis Nabi yang mendukung praktik ini.


 Mengapa Melatih Anak Berpuasa Setengah Hari Penting?


1. Membiasakan dengan Ibadah: Melatih anak-anak untuk berpuasa setengah hari membiasakan mereka dengan ibadah puasa sejak dini. Ini membantu mereka memahami dan menghargai nilai-nilai ibadah yang penting dalam agama Islam.


2. Menguatkan Disiplin: Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang disiplin diri. Melatih anak-anak untuk berpuasa setengah hari membantu mengembangkan disiplin dalam menjalankan kewajiban agama.


3. Mengajarkan Kesabaran: Puasa adalah ujian kesabaran. Dengan melatih anak-anak untuk berpuasa setengah hari, mereka belajar menghadapi rasa lapar dan haus dengan kesabaran dan ketabahan.


4. Memahami Makna Solidaritas: Puasa juga mengajarkan solidaritas dan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Melalui pengalaman berpuasa setengah hari, anak-anak dapat lebih memahami kondisi orang-orang yang tidak mampu makan sepanjang hari.


5. Persiapan untuk Puasa Penuh: Melatih anak-anak dengan puasa setengah hari adalah langkah awal yang baik dalam mempersiapkan mereka untuk menjalankan puasa penuh saat mereka sudah baligh. Mereka akan terbiasa dengan ritme puasa dan lebih siap secara mental dan fisik.


Hadis Nabi yang Mendukung Melatih Anak Berpuasa Setengah Hari


Hadis Rasulullah Muhammad SAW memberikan panduan dan dorongan untuk melatih anak-anak dalam beribadah, termasuk puasa. Salah satu hadis yang relevan dengan melatih anak untuk puasa setengah hari adalah sebagai berikut:


"Diriwayatkan dari Aisyah r.a., dia berkata: 'Nabi SAW berpuasa pada beberapa hari bulan Sya'ban, hingga kami mengira beliau tidak akan berbuka hingga puasa sepanjang tahun, kemudian beliau tidak berpuasa sebagian bulan hingga kami mengira beliau tidak akan berpuasa pada bulan tersebut, kecuali sehari atau dua hari saja. Dan aku tidak melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak melihat beliau lebih banyak berpuasa pada suatu bulan selain bulan Sya'ban.' " (HR. Bukhari dan Muslim)


Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan puasa di luar bulan Ramadhan, termasuk pada bulan Sya'ban. Hal ini memberi contoh kepada umatnya, termasuk anak-anak, tentang pentingnya berpuasa sebagai ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Dengan demikian, melatih anak-anak untuk berpuasa setengah hari dapat dilihat sebagai langkah yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.


Dengan melatih anak-anak untuk berpuasa setengah hari, kita tidak hanya membantu mereka memahami esensi ibadah puasa, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi pengembangan spiritual dan moral mereka di masa depan. Semoga dengan pemahaman dan praktik yang tepat, generasi mendatang dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan penghayatan yang mendalam.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama