Jakarta – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) resmi mengumumkan awal bulan Rajab 1447 Hijriyah. Berdasarkan hasil rukyatul hilal (pemantauan bulan sabit) yang dilaksanakan pada Sabtu Legi, 29 Jumadal Akhirah 1447 H bertepatan dengan 20 Desember 2025, hilal tidak terlihat. Oleh karena itu, penetapan dilakukan dengan metode istikmal (menggenapkan bulan sebelumnya menjadi 30 hari).
Dalam pengumuman resmi bernomor 110/PB.08/A.II.11.13/13/12/2025, LF PBNU menyatakan bahwa 1 Rajab 1447 H jatuh pada Senin Pon, 22 Desember 2025, yang dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam tersebut. Keputusan ini diambil sesuai dengan amanat Surat Keputusan LF PBNU Nomor 007/SK/LF-PSNU/VIII/2024.
Rukyatul hilal dilaksanakan di sejumlah lokasi yang tercantum dalam lampiran. Hasilnya seragam dari seluruh titik pemantauan: hilal sebagai penanda masuknya bulan baru tidak berhasil disaksikan. Kondisi ini yang menjadi dasar penerapan istikmal.
Dalam pengumuman yang ditandatangani oleh Ketua LF PBNU, Drs. KH. Sirril Wafa, MA, dan Sekretaris H. Asmu’i Mansur, M.Kom, LF PBNU juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi aktif warga Nahdliyin dalam kegiatan rukyat tersebut. Lembaga ini juga mengimbau seluruh jajaran LF PBNU, Pengurus Wilayah NU (PWNU), dan Pengurus Cabang NU (PCNU) di seluruh Indonesia untuk aktif menyosialisasikan keputusan ini kepada masyarakat, khususnya di lingkungan kepengurusan masing-masing.
Menyambut pergantian bulan dalam kalender Hijriyah NU menuju Rajab, LF PBNU mengajak seluruh umat untuk melantunkan doa: “Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan.” yang artinya, “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
Bulan Rajab termasuk dalam salah satu bulan haram (suci) dalam Islam, yang di dalamnya umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh sebagai persiapan menyambut bulan Sya’ban dan puncaknya pada Ramadhan.
Dokumen pengumuman ini telah ditandatangani secara elektronik dan distempel digital oleh Peruri, sehingga keasliannya dapat diverifikasi melalui laman https://verifikasi.nu.id/surat dengan memasukkan nomor surat.
Dengan ditetapkannya awal Rajab, umat Islam, khususnya warga NU, telah memiliki kepastian untuk memulai rangkaian ibadah di bulan yang mulia ini, sekaligus mempersiapkan diri menuju bulan-bulan berikutnya dalam kalender hijriyah.

Posting Komentar