Bontang — Auditorium SMA YPK pada Rabu (3/9) pagi dipenuhi semangat para pendidik yang mengikuti kegiatan Pengimbasan Pembelajaran Mendalam. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 09.00 ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif: Achmad Riwayadi, S.Pd., Lucy Cynthia Jati, M.Pd., dan Pandu Apriyani, S.Pd..
Di antara para pemateri, perhatian tertuju pada sosok Achmad Riwayadi, yang tidak hanya dikenal sebagai guru berpengalaman, tetapi juga sebagai muballigh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Bontang serta menjabat Sekretaris Jenderal LDNU periode 2019–2024. Kombinasi peran ini menjadikan paparannya tidak hanya bernuansa ilmiah, tetapi juga sarat nilai religius.
Dalam penyampaiannya, Riwayadi menegaskan pentingnya menumbuhkan growth mindset atau pola pikir berkembang di kalangan siswa. Ia mengaitkannya dengan ajaran Islam tentang keutamaan ilmu dan usaha tanpa henti. “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang berusaha mengubahnya. Inilah hakikat growth mindset dalam perspektif pendidikan dan agama. Siswa harus yakin bahwa kemampuan mereka bisa terus bertumbuh dengan kerja keras, doa, dan ketekunan,” ungkapnya.
Ustadz Riwayadi menekankan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk belajar lebih baik. Menurutnya, pola pikir ini penting agar siswa tidak mudah menyerah, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan mental yang tangguh. Sebagai muballigh, ia mengingatkan bahwa setiap proses belajar harus dilandasi niat ibadah, sehingga keberkahan ilmu dapat dirasakan oleh guru maupun siswa.
Selain Riwayadi, Lucy Cynthia Jati menyoroti pentingnya desain pembelajaran yang kontekstual, sementara Pandu, S.Pd. menekankan evaluasi yang bersifat membangun motivasi. Ketiganya berpadu memberikan perspektif menyeluruh tentang bagaimana pembelajaran mendalam dapat diimplementasikan di SMA YPK.
Kegiatan ini sekaligus menjadi forum refleksi bersama bagi para guru. Harapannya, nilai-nilai pembelajaran mendalam dapat menjadi budaya mengajar yang melekat di SMA YPK, menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik, religius, dan berkarakter.
Menanggapi kegiatan tersebut, Kepala SMA YPK, Budiriyanto, M.Pd., melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Moh. Bahri, S.Pd.Si., M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi. Ia menegaskan bahwa pengimbasan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi guru. “Kami berharap pembelajaran mendalam benar-benar terwujud dalam praktik sehari-hari. Guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga pembimbing yang menumbuhkan daya pikir kritis, kreatif, sekaligus karakter islami pada siswa,” jelasnya.
Acara ditutup dengan diskusi interaktif yang berlangsung hangat. Para guru antusias bertanya sekaligus berbagi pengalaman tentang penerapan pembelajaran mendalam. Suasana ini menunjukkan bahwa SMA YPK tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga ruang kolaborasi dan penguatan nilai-nilai religius dalam dunia akademik.
Dengan kehadiran tokoh sekaligus muballigh seperti Achmad Riwayadi, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan di SMA YPK tidak terlepas dari nilai dakwah Islam rahmatan lil alamin. Pengimbasan Pembelajaran Mendalam bukan sekadar inovasi akademik, tetapi juga jalan untuk melahirkan generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
إرسال تعليق