Lailatul Ijtima MWCNU Bontang Barat, Merajut Kebersamaan dalam Cahaya Wirid dan Ilmu


Suasana malam Rabu, 24 September 2025, di Musholla Al Ma’arif, Jalan Pontianak, begitu berbeda dari biasanya. Jamaah mulai berdatangan sejak selepas Maghrib, memenuhi ruang utama hingga berjejer di teras musholla. Semangat kebersamaan tampak jelas dari wajah-wajah jamaah, dari kalangan bapak, ibu, hingga generasi muda yang berbondong-bondong hadir untuk mengikuti agenda rutin Lailatul Ijtima Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bontang Barat.


Kegiatan dibuka dengan lantunan wirid dan zikir yang dipimpin oleh Arhamarrohimin bersama Ustadz Romli. Suaranya yang tenang mengalun, menuntun jamaah masuk ke dalam suasana khusyuk. Kehadiran Remaja Sholawat Bontang Barat menambah kemeriahan malam itu. Alunan sholawat mereka membuat suasana musholla semakin hidup, seakan membangunkan kembali semangat cinta Rasulullah SAW di hati para jamaah.


Memasuki acara Mahallul Qiyam, giliran PAC Muslimat NU Bontang Barat yang tampil memimpin dengan penuh kekhidmatan. Jamaah berdiri bersama, bershalawat dengan penuh penghayatan. Suasana malam kian syahdu, ketika sholawat menggema dalam satu irama yang mempersatukan hati.


Acara kemudian berlanjut dengan pengajian kitab Nashoikhul ‘Ibad yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Nidhom. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan lugas, beliau mengurai makna penting dari kitab nasihat itu. Pesan-pesan moral tentang akhlak, keikhlasan dalam beribadah, serta pentingnya menjaga hubungan antarsesama disampaikan dengan penuh keteduhan. Jamaah pun larut dalam setiap untaian penjelasan, sesekali mengangguk tanda setuju, dan tak jarang mencatat poin penting yang dirasa bermanfaat untuk diamalkan.


Menjelang akhir acara, doa bersama dipanjatkan oleh Kyai Adam Mansur, Sohibul Musholla Al Ma’arif. Dengan suara bergetar penuh penghayatan, beliau memimpin doa agar keberkahan senantiasa menaungi jamaah, masyarakat Bontang Barat, serta bangsa dan negara. Doa itu diaminkan serentak oleh seluruh hadirin, menghadirkan suasana haru dan penuh harapan.


Lailatul Ijtima malam itu tidak sekadar menjadi rutinitas, melainkan momentum untuk memperkuat ukhuwah. Jamaah merasakan kehangatan, bukan hanya karena kebersamaan dalam wirid dan sholawat, tetapi juga karena semangat menimba ilmu dan memperbarui niat dalam beribadah.


Malam pun semakin larut, namun semangat jamaah tak surut. Mereka pulang dengan hati yang lapang, membawa ketenangan dan cahaya baru untuk mengisi hari-hari berikutnya. Lailatul Ijtima di Musholla Al Ma’arif ini kembali membuktikan bahwa kebersamaan dalam bingkai NU senantiasa menghadirkan kedamaian, mengalirkan energi positif, dan memperkokoh persaudaraan umat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama