TKA Tidak Wajib, Hanya untuk Siswa yang Siap

Kemendikdasmen Tegaskan: TKA Tidak Wajib, Hanya untuk Siswa yang Siap

Oleh: Kemendikdasmen

Dalam webinar resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), disampaikan sejumlah poin penting mengenai pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) tahun 2025.

Yang paling ditekankan adalah bahwa TKA tidak bersifat wajib. Tes ini hanya diperuntukkan bagi siswa dan siswi yang merasa siap untuk mengikutinya. Bagi peserta didik yang tidak mengikuti TKA, tidak akan dikenakan sanksi atau konsekuensi apa pun.

Kemendikdasmen juga menyampaikan bahwa TKA tidak menjadi syarat kelulusan. Namun, bagi peserta didik yang mengikuti TKA, diimbau untuk mempersiapkan diri dengan maksimal agar memperoleh hasil terbaik.

Hasil atau sertifikat TKA dapat digunakan sebagai salah satu validator nilai rapor untuk jalur prestasi saat mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Untuk tingkat SMA/SMK, soal TKA akan disusun sepenuhnya oleh Kemendikdasmen, sedangkan untuk tingkat SMP dan SD, soal disusun sebagian oleh pemerintah pusat dan sebagian oleh daerah.

Mata pelajaran TKA untuk SMA/SMK meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan satu mapel pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sementara itu, untuk SMP dan SD, hanya terdiri dari Bahasa Indonesia dan Matematika.

Kisi-kisi soal TKA direncanakan akan segera dirilis, sehingga siswa dapat melakukan persiapan dengan lebih terarah dan efektif.

Pelaksanaan TKA untuk jenjang SMK dan SMA dijadwalkan pada 1–9 November 2025. Dengan sistem selektif dan fleksibel ini, Kemendikdasmen berharap pelaksanaan TKA dapat memberikan manfaat maksimal tanpa membebani peserta didik.

“Kami ingin memastikan bahwa TKA ini bersifat opsional dan bukan paksaan. Siswa diberi kebebasan memilih mata pelajaran sesuai kebutuhan dan kesiapan mereka,” ujar perwakilan Kemendikdasmen dalam webinar tersebut.

Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai potensinya, serta membuka jalur prestasi yang lebih inklusif dan beragam menuju jenjang pendidikan tinggi.