KH Buchory Serahkan Buku “Kurban dalam Tiga Wajah” kepada Ketua MUI Kota Bontang

 

Kiri KH. Achmad Buchory,
kanan Ketua MUI Bontang KH. Misbahul Munir, M.Pd.

Bontang, 31 Mei 2025 — Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H yang kian mendekat, KH Achmad Buchory, seorang penulis sekaligus dai asal Kota Bontang, menyerahkan secara simbolis karyanya yang berjudul Kurban dalam Tiga Wajah kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bontang, Drs. KH Misbahul Munir, M.Pd.


Prosesi penyerahan buku tersebut berlangsung di kediaman KH Misbahul Munir yang beralamat di Jalan Gunung Merbabu No. 11, BSD, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara, pada Sabtu siang, 31 Mei 2025.


Dalam keterangannya, KH Achmad Buchory menyampaikan bahwa buku Kurban dalam Tiga Wajah ditulis sebagai upaya untuk menghadirkan perspektif yang lebih dalam dan luas mengenai makna ibadah kurban. Menurutnya, kurban tidak hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga merupakan bentuk pengorbanan spiritual dan sosial yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.


“Buku ini berusaha menjelaskan bahwa kurban memiliki tiga sisi penting: hubungan vertikal dengan Allah, dimensi personal yang mendidik jiwa untuk ikhlas, serta dimensi sosial yang menunjukkan kepedulian terhadap sesama,” jelas KH Buchory.



Ketua MUI Kota Bontang, KH Misbahul Munir, mengapresiasi inisiatif KH Buchory dalam memperkaya literatur dakwah yang kontekstual dan relevan. Beliau menyambut baik penyerahan buku tersebut dan menyatakan bahwa MUI Kota Bontang akan mengamanahkan buku ini kepada para muballigh yang tersebar di Kota Bontang, khususnya yang berada dalam naungan LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) dan BKDIB (Badan Koordinasi Dakwah Islam Bontang).


“Para muballigh membutuhkan referensi yang kuat untuk memperkuat materi dakwah mereka, terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha. Buku ini akan menjadi bekal penting dalam menyampaikan pesan-pesan keislaman yang mendalam dan menyentuh,” ujar KH Misbahul Munir.


Ia juga berharap agar para muballigh dapat memanfaatkan buku tersebut untuk menyampaikan pesan kurban yang tidak hanya ritualistik, tetapi juga menginspirasi tindakan nyata dalam kehidupan bermasyarakat.


Dengan penyerahan buku ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas dakwah yang tidak hanya berbasis tradisi, tetapi juga literasi. Inisiatif ini mencerminkan kolaborasi antara ulama, penulis, dan institusi keagamaan dalam membangun masyarakat yang lebih sadar makna pengorbanan dan solidaritas sosial.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama