NU Bontang

Penjual Yang Menghidupi Keluarga

 


Oleh: KH. Makruf Khozin (Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim) 


GM sudah minta maaf. Sebenarnya kalau jumpa sesama gus atau santri memang ada candaan yang akan dianggap 'kelewatan' jika dipublish ke publik. Kemarin anggap saja 'apes' karena ada yang memotong videonya. Saya sendiri berusaha tidak gojloki berlebihan pada jemaah. Beliau sudah selesai urusan secara Syar'i dengan sosok yang beliau omongkan di pengajian:


ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﻣﻈﻠﻤﺔ ﻷﺧﻴﻪ ﻣﻦ ﻋﺮﺿﻪ ﺃﻭ ﺷﻲء، ﻓﻠﻴﺘﺤﻠﻠﻪ ﻣﻨﻪ اﻟﻴﻮﻡ


Hadis: "Barangsiapa berbuat salah pada saudaranya baik pada sisi kehormatannya atau lainnya, maka hendaknya ia meminta maaf selama di dunia" (HR Bukhari)


Di zaman Nabi ada pedagang yang dibully oleh sebagian Sahabat. Kerja semangat tapi giliran maju ke medan tempur kurang greget. Siapa yang dibela oleh Nabi? Rupanya Nabi tahu keadaan Sahabat tersebut sehingga Nabi bersabda: 


إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللّه، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللّه، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللّه


“Jika ia kerja untuk menghidupi anaknya, kedua orang tuanya atau dirinya sendiri agar terhindar dari rezeki yang haram maka ia berjih4d di jalan Allah.”  (HR Thabrani)


Bekerja juga lebih utama dari pada meminta-minta sebagaimana hadis:


“لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ ثُمَّ يَغْدُوَ – …إِلَى الْجَبَلِ – فَيَحْتَطِبَ، فَيَبِيعَ، فَيَأْكُلَ وَيَتَصَدَّقَ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ“


"Sungguh jika ada di antara kalian yang mengambil tali kemudian pergi ke gunung dan mengangkut kayu, lalu MENJUALNYA, makan dan bersedekah maka lebih baik baginya dari pada mengemis" (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama