NU Bontang

Menggali Ilmu di Antara Kesibukan: Guru-guru SMA Yayasan Pupuk Kaltim Menjadi Mahir di Bidang Baru

Di tengah-tengah kesibukan mengajar dan mempersiapkan generasi muda, para guru di SMA Yayasan Pupuk Kaltim tidak hanya menjadi ahli dalam mata pelajaran yang mereka ajarkan, tetapi juga selalu bersemangat untuk memperluas pengetahuan mereka ke bidang-bidang baru. Berikut adalah cerita menarik tentang bagaimana para guru di sekolah ini menggali ilmu di antara kesibukan mereka sehari-hari tutur Waka Kurikulum pada tim redaktur.


1. Guru Kimia dan Jangka Sorong dalam Pembelajaran Fisika


Salah satu contoh yang menarik adalah seorang guru kimia yang tertarik untuk belajar menggunakan jangka sorong, perangkat yang biasanya digunakan dalam pelajaran fisika. Dengan keingintahuan dan semangat belajar yang tinggi, guru ini memanfaatkan waktu luangnya untuk memahami konsep-konsep fisika yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kimia, menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh bagi para siswa. Kegiatan ini berlangsung di ketika guru fisika dan kimia sedang tidak ada jam mengajar di kelas. Dengan telaten guru fisika mengajarkan cara pengunaan jangka Sorong yang benar dalam pengukuran.


2. Guru Agama dan Manajemen Buku di Perpustakaan

Sementara itu, guru-guru agama, biologi, bahasa Inggris, TIK, dan bahasa Indonesia memilih untuk fokus pada ilmu manajemen buku di rak perpustakaan. Mereka belajar tentang strategi penyusunan, pengelolaan koleksi, dan teknik promosi literasi untuk meningkatkan minat baca dan akses siswa terhadap bahan bacaan yang berkualitas. Pustakawan sekolah dengan telaten mentransfer ilmu management perpustakaan yang baik dan menarik. Hal ini berlangsung di perpustakaan SMA Yayasan Pupuk Kaltim ketika selesai pembelajaran di kelas atau ketika para siswa sudah pulang sekolah. Guru-guru bertekat untuk terus belajar sepanjang hayat agar mendapat ilmu yang baru dan bermanfaat bagi orang lain.


3. Kolaborasi Antar Mata Pelajaran

Melalui inisiatif ini, kolaborasi antar mata pelajaran pun semakin terjalin. Misalnya, guru kimia dapat bekerjasama dengan guru fisika dalam mengintegrasikan penggunaan alat-alat seperti jangka sorong ke dalam praktikum kimia-fisika yang menarik dan bermanfaat bagi siswa.


4. Pengembangan Profesionalisme

 Selain memberikan manfaat langsung dalam pembelajaran, upaya para guru untuk terus belajar juga merupakan bentuk pengembangan profesionalisme yang terus-menerus. Mereka menjadi teladan bagi siswa dalam hal pentingnya belajar sepanjang hayat dan keterbukaan terhadap pengetahuan baru.


Dengan semangat belajar yang tinggi dan kesediaan untuk terus mengembangkan diri, guru-guru di SMA Yayasan Pupuk Kaltim tidak hanya menjadi pengajar yang berpengalaman tetapi juga pembelajar yang selalu siap menghadapi tantangan baru dalam dunia pendidikan. (Mohammad)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama