NU Bontang

Menelusuri Jejak Sejarah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)


Berhenti Terbitnya Majalah Dunia Pendidikan:

Pada April 1970, Majalah Dunia Pendidikan, media yang dinaungi Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), harus berhenti terbit. Hal ini menjadi pertanda masa suram bagi Pergunu, bahkan induk organisasinya, Nahdlatul Ulama (NU), juga mengalami tekanan yang luar biasa.

Perjalanan Panjang Pergunu:

Pergunu, sebagai badan otonom NU yang mewadahi para guru, dosen, dan ustadz, memiliki sejarah panjang. Dimulai dari Konferensi Lembaga Pendidikan Ma'arif NU tahun 1952 yang merekomendasikan pembentukan organisasi guru NU.

Tonggak Sejarah Pergunu:

  • 1 Mei 1958: PC Pergunu Surabaya didirikan.
  • 14 Februari 1959: Pimpinan Pusat Persatuan Guru NU dibentuk dengan Bashori Alwi sebagai ketua umum.
  • 17-20 Oktober 1959: Kongres pertama Pergunu diadakan dengan 27 cabang dan Bashori Alwi terpilih kembali sebagai ketua umum.
  • 1966: Kongres kedua Pergunu memilih Mardji’in Syam sebagai ketua umum dan kantor pusat dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta.
  • 1968: Pergunu Jawa Timur berhasil memperjuangkan 20.000 anggotanya menjadi guru negeri di Departemen Agama.
  • Era Reformasi: Pergunu diaktifkan kembali melalui Musyawarah Guru Pergunu di Pesantren Amanatul Ummah, Surabaya pada 30-31 Maret 2002.

Perjuangan Pergunu:

  • 2004: Pergunu berjuang untuk diakui sebagai badan otonom NU dalam Muktamar NU ke-31, namun belum berhasil.
  • 2010: Pergunu akhirnya diakui sebagai badan otonom NU dalam Muktamar NU di Makassar.

Pergunu Kini:

  • Pergunu berpegang teguh pada paradigma baru: profesionalitas dan independensi.
  • Pergunu tidak berafiliasi dengan partai politik dan sejalan dengan Khittah 1926 yang mengembalikan NU sebagai organisasi sosial keagamaan.
  • Pergunu berkontribusi dalam membangun generasi muda NU melalui jalur pendidikan.

Kepemimpinan Pergunu:

  • 2011-2016: KH Asep Abdul Halim terpilih sebagai ketua umum PP Pergunu dalam Kongres I Pergunu di Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto.
  • 2016-2021: KH Asep Abdul Halim kembali memimpin Pergunu untuk periode kedua.

Perjalanan Pergunu diwarnai perjuangan dan dedikasi dalam mencerdaskan bangsa. Pergunu terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan membimbing generasi muda NU.

Sumber:

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama