NU Bontang

Ziarah kubur menjelang dan atau sesudah Idul Fitri. Ini dalilnya!



Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Terutama menjelang atau sesudah hari raya Idul Fitri. Amalan ini bertujuan untuk mengenang dan mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Ziarah kubur juga menjadi ajang introspeksi bagi umat Muslim untuk mengingat kehidupan akhirat yang akan dihadapinya kelak.


Dasar hukum dari amalan ziarah kubur ini terdapat pada beberapa hadis yang diriwayatkan oleh para ulama. Di antaranya hadis berikut ini:


Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: “Bahwasanya Rasulullah saw. telah bersabda: “Sesungguhnya aku dulu melarang kamu untuk mengunjungi kubur, maka kunjungilah sekarang.” (HR. Muslim)


Dari Abu Dzar ra., ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Kunjungilah kubur, karena sesungguhnya kunjungan itu dapat mengingatkan kematian, dan kematian itu dapat mengingatkan kehidupan akhirat, segera ambillah pelajaran darinya.” (HR. Tirmidzi)


Dari Aisyah ra. ia berkata: “Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku dahulu melarang kalian dari mengunjungi kubur, maka kunjungilah kubur kalian, karena itu akan membangkitkan ruh.” (HR. Muslim)


Berdasarkan hadis-hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Selain itu, amalan ini juga dapat memberikan pengajaran dan introspeksi bagi umat Muslim tentang kehidupan akhirat yang akan dihadapinya kelak.


Dalam menjalankan amalan ziarah kubur, sebaiknya dilakukan dengan niat yang tulus untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Selain itu, sebaiknya juga dilakukan dengan tata cara yang benar sesuai dengan tuntunan agama Islam.


Beberapa tata cara yang perlu diperhatikan dalam melakukan ziarah kubur adalah:


1. Mengucapkan salam ketika mulai memasuki kuburan

2. Tidak berjalan dan tidak duduk di atas nisan atau kuburan

3. Membaca doa untuk orang yang telah meninggal dunia.

4. Menjaga kebersihan dan kerapian kuburan.

5. Tidak berlebihan dalam berduka dan meratap di kuburan.

6. Tidak mengambil sesuatu dari kuburan atau melakukan tindakan yang merusak kuburan.


Dengan melakukan ziarah kubur sesuai dengan tata cara yang benar dan niat yang tulus, diharapkan amalan ini dapat memberikan manfaat baik bagi orang yang meninggal maupun bagi yang masih hidup. Selain itu, amalan ini juga dapat menjadi pengingat bagi umat Muslim tentang pentingnya mengingat kehidupan akhirat dan memperbaiki diri sebelum terlambat.


Dalam rangka menjaga kesucian dan kerapian kuburan, sebaiknya para pengunjung kuburan tidak melakukan tindakan yang merusak atau merusak kuburan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kehormatan orang yang telah meninggal dunia dan menghormati tempat tersebut. Jangan pula berlebihan dalam berduka atau meratap di kuburan. Sebab, hal tersebut dapat menimbulkan kerusuhan atau ketidaknyamanan bagi pengunjung lainnya.


Dalam hal ini, marilah kita mengikuti tuntunan agama Islam dan menjalankan ziarah kubur dengan niat yang tulus dan tata cara yang benar. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. pernah mengatakan: "Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk mengunjungi kuburan, tapi sekarang kalian boleh mengunjungi kuburan. Karena kunjungan tersebut dapat menenangkan hati dan mengingatkan kita pada kehidupan akhirat."


Dari hadis ini, kita dapat mengetahui bahwa ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Ziarah kubur dapat membuat kita lebih merendahkan hati dan mengingatkan kita pada kehidupan akhirat. Selain itu, ziarah kubur juga dapat membuat kita lebih menghargai orang-orang yang telah meninggal dan merenungkan tentang makna kehidupan yang sesungguhnya.


Di samping itu, ziarah kubur juga dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang atau sesudah hari raya Idul Fitri. Hal ini dilakukan untuk mengenang para saudara kita yang telah meninggal dunia dan memberikan doa serta penghormatan terakhir bagi mereka. Dalam mengunjungi kuburan pada waktu tersebut, kita dapat membawa bingkisan atau hadiah yang berupa makanan atau minuman untuk dibagikan kepada pengunjung lainnya.


Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah saw. pernah mengatakan: "Sesungguhnya Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang yang mengunjungi kuburan pada hari raya Idul Fitri." Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa ziarah kubur pada hari raya Idul Fitri adalah amalan yang dianjurkan dan dapat memberikan pahala yang besar.


Dalam mengunjungi kuburan pada hari raya Idul Fitri, kita juga perlu memperhatikan tata cara yang benar, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, kita juga perlu menjaga keamanan dan ketertiban saat melakukan ziarah kubur, agar tidak menimbulkan kerusuhan atau ketidaknyamanan bagi pengunjung lainnya.


Dalam kesimpulannya, ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam dan dapat memberikan manfaat baik bagi orang yang telah meninggal dunia maupun bagi yang masih hidup. Dalam menjalankan amalan ini, kita perlu mengikuti tuntunan agama Islam dan melakukan dengan niat yang tulus serta tata cara yang benar. Semoga amalan ziarah kubur yang kita lakukan dapat mendatangkan berkah dan pahala dari Allah SWT.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama