NU Bontang

Berterima kasihlah agar engkau kaya

 


Oleh : A Buchory NH

Di salah satu kabupaten ada seorang Kiyai kharismatik dengan keilmuan mendalam dan mengasuh pondok pesantren yang cukup besar. Beliau juga mengasuh lebih dari 70 majlis ilmu diberbagai daerah di jawa timur. Tak lupa beliau juga memberi waktu untuk ummat yang akan mengundang untuk berbagai hajatan, seperti nikhan, khitanan, haul, haflah akhri sanah, maulid, tahun baru islam dan rojaban. Namun demikian,  meskipun beliau memiliki jadwal yang sangat padat,  prioritas kajian beliau adalah untuk 3000 lebih santri putra dan putri yang bermukim di pondok pesantren yang beliau asuh.

Seperti biasanya saat beliau hendak mengisi pengajian di luar pondok peantren, beliau selalu berpesan kepada sopir pribadinya agar mengajak salah seorang santri senior. agar saat di perjalanan sopir ada teman ngobrol untuk menghindari kantuk dan juga menjadi asisten yang membawa kitab dan kasur kecil untuk tempat duduk beliau saat pengajian.

Santri yang diajak nemanin sopir bercerita, bahwa suatu hari beliau menghadiri beberapa majlis. Nah, pada saat menacari alamat yang dituju, yaitu walimah nikah, sang sopir masih awam dengan daerah tersebut, maka pada saat melewati pos ronda dan ada dua orang yang berbincang disitu, sopir meminta tolong agar si santri turun untuk bertanya alamat yang di tuju, setelah masuk ke mobil, maka kiyai bertanya, “Gimana, betulkah ini jalan menuju nikahan itu?”. Iya betul yai, nanti setelah simpang empat ada simpang tiga ambil arah ke kanan, kira2 400m tempat acara di sisi kanan jalan, nama shohibul hajah Pak H Abdur Rohim”. jelas sang santri. Kiyai segera menimpalinya, “Oooo iya, betul sudah”. lalu Kiyai bertanya lagi , “kamu sudah mengucapkan terima kasih?”. bagai di sambar petir, sang santri kaget bukan kepalang, karena ia tidak mengucapkan terima kasih kepada dua orang di pos ronda tadi. ia berkata, “belum Yai”. Kiyai pun segera memerintahkan, “Kamu turun dan ucapkan terima kasih!”. Padahal mobil sudah berjalan kira-kira 300 meter. maka, sang satripun turun sambil berlari menuju pos ronda untuk mengucapkan terima kasih kepada dua orang yang telah memberi informasi tentang alamat yang dituju. Setelah masuk kedalam mobil dengan nafas ngos ngosan dan berkirangat, Kiyai berkata lagi kepada sanga santri, “Salah satu penyebab orang itu sulit menjadi kaya adalah ia tidak bisa berteima kasih kepada sesama manusia yang telah memberi manfaat kepadanya”. Orang yang lapang rezekinya itu bukan hanya karena rajin kerja, banyak do’a dan ada taqdir saja, tapi salah satu penyebabnya adalah kemampuan berterima kasihnya!”. Lanjut kiyai. “Iya Yai, saya mohon maaf”. si santri menjawab. beberapa saat kemudian mobil berhenti dan sampai ditempat acara walimah pernikahan.

 

eL-Hikmah :

  1. Berlapang hati saat ditegur kiyai adalah karakter khas seorang santri
  2. Berterima kasih kepada sesema berarti berterima kasih kepada Alloh Ta’la
  3. Berterima kasih adalah bersyukur, dan bersyukur adalah pembuka pintu-pintu rezeki yang masih tertutup

 

Alloh Ta’ala berfirman :

Ð7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Qs Ibroohiim)

catatan :


  1. Nama kiyai, santri dan pondok pesantren tidak bisa saya sebut karena ada beberapa pertimbangan
  2. Kisah ini saya simak dari cerita seorang sahabat hati saat di PP Besuk Pasuruan
  3. Saran dan masukan bisa melalui No WA 08125489920

 

Salam : Saya Santri

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama