NU Bontang

BERHATI-HATI DALAM MENERIMA INFORMASI



Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهْ،اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتْ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اَلْآِمِر بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهِىْ عَنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِيْ وَالْمُنْكَرَاتِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدا صَاحِب الْأَنْوَارِ وَالْمُعْجِزَاتْ. اللهم صل وسلم على سيدنا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ في أَحْوَالِ الْجَلِيَّاتِ وَالْخَلْوَاتْ. أما بعد.
فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قال الله تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hadirin Rahimakumullah.
Mengawali khutbah Jum’at siang hari ini, khotib mengajak (khususnya kepada diri pribadi khotib sendiri) marilah kita terus berusaha untuk meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan bekal takwa inilah, semoga kelak kita ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT.

Hadirin Rahimakumullah.
Kita sudah sama-sama tahu, bahwa saat ini kita semua berada di globalisasi. Sebuah era dimana perkembangan informasi dan teknologi begitu cepat dan tidak mungkin bagi kita untuk membendungnya. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita pasti akan menjadi bagian dari masyarakat global. Di era globalisasi seperti saat ini, informasi menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap umat manusia. Hal ini disebabkan karena tanpa informasi, manusia (sebagai masyarakat global) akan tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan. Terkait dengan informasi itulah, Al Qur’an mengingatkan kepada kita agar menimbang bahkan menyelidiki dengan seksama setiap informasi yang kita terima dari orang lain, khususnya orang-orang yang diragukan kredibilitasnya. 

Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT. di dalam AL Qur’a surat Al Hujurat ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu.

Dari ayat tersebut, secara eksplisit Allah SWT. memerintahkan kepada kita untuk melakukan tabayyun ketika kita mendapatkan sebuah informasi atau berita. Apakah tabayyun itu? Imam Ibnu Jarir At Tobari di dalam tafisrnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tabayyun adalah :

أمهلوا حتى تعرفوا صحته, لاتعجلوا بقبوله

Hendaknya kita meluangkan waktu untuk mengetahui kebenaran sebuah berita, serta tidak terburu-buru dalam menerima berita tersebut.

Hadirin Rahimakumullah.
Ayat tersebut nampaknya relevan dengan kondisi jaman saat ini. Betapa tidak,  di tengah-tengah perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, manusia mudah sekali untuk mendapatkan berbagai macam informasi melaui media-media sosial. Celakanya, tidak sedikit manusia yang kemudian membagikan (men-share) berita dan informasi tersebut tanpa melakukan tabbayun (bahasa sekarang cross-check) terlebih dahulu. Sehingga tidak jarang berita dan informasi yang dibagikan tersebut menimbukan kegaduhan.
Bukankah Allah SWT. sudah berpesan kepada kita dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 70:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan sampaikanlah perkataan yang sadid.

Apakah “qoulan sadiidaan” itu? Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kata “qoulan sadiidaan” adalah:

قولا سديدا أي مستقيما لااعوجاج فيه ولا انحراف

Qoulan sadiidaan yaitu perkataan yang lurus, tidak bengkok dan tidak menyimpang atau menyesatkan. 

Terkait dengan ayat ini Prof. Dr. Quraish Sihab di dalam bukunya yang berjudul “Lentera Al Qur’an; Kisah dan Hikmah Kehidupan” memberikan penjelasan bahwa ulama menekankan bahwa semua ucapan kita, apapun bentuk dan isinya, harus sesuai kenyataan, tidak menjerumuskan, dan membuahkan manfaat.

Bagaimana dengan informasi yang kita share dan tulisan kita di media-media sosial? Setali tiga uang.Imam al-Ghazali dalam Bidayat al-Hidayah hal. 57 menjelaskan:

آدَابُ اليَدَيْنِ: وَأَمَّا اليَدَانِ فَاحْفَظْهُمَا عَنْ أَنْ تَضْرِبَ بِهِمَا مُسْلِماً... إلى قوله: أَوْ تَكْتُبَ بِهِمَا مَا لاَ يَجُوْزُ النُّطْقُ بِهِ، فَإِنَّ القَلَمَ أَحَدُ اللِّسَانَيْنِ، فَاحْفَظِ القَلَمَ عَمَّا يَجِبُ حِفْظُ اللِّسَانِ عَنْهُ.

“Etika kedua tangan. Jagalah kedua tanganmu dari memukul seorang muslim... dan seterusnya: dan dari menulis sesuatu yang tidak boleh diucapkan, karena tulisan adalah salah satu dari dua lisan. Jagalah tulisan dari sesuatu yang wajib dijaga oleh lisan.”

Oleh karena itu, jangan jadikan media sosial sebagai gudang dosa, dengan menggunakannya menebar berita dusta (hoax). Semoga Allah selalu menjaga lisan dan jari-jemari kita agar terhindar dari perbuatan yang tercela itu. Aamiin. Yaa robbal ‘aalamiin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ, وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ, وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ, إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ, وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ, وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ 
الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ, إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَآصَّةً وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ, وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكم, وَلَذِكرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama