Semangat Kepemimpinan dan Dedikasi Siswa SMA YPK dalam Berorganisasi

Selama 2 hari ( 14 dan 21 September 2025), SMA Yayasan Pupuk Kaltim menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) juga menjadi wadah penting dalam membekali pengurus organisasi. Pada kesempatan itu, Moh. Bahri, S.Pd.Si., M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA YPK, hadir sebagai satu pemateri. Beliau menyampaikan bahwa berorganisasi tidak hanya sekadar menjalankan program, melainkan juga sarana membangun karakter kepemimpinan, kedisiplinan, serta kemampuan manajerial yang kelak sangat bermanfaat bagi masa depan siswa. Dengan mengangkat tema yang sejalan dengan motivasi para pengurus organisasi—seperti mengasah bakat, memperkuat kekompakan, dan memperluas relasi—beliau menegaskan pentingnya keseimbangan antara akademik dan non-akademik.


Dalam paparannya, Moh. Bahri juga memberikan penekanan pada nilai tanggung jawab dan kerja sama tim. Ia mencontohkan bahwa setiap jabatan, baik sebagai ketua, wakil, sekretaris, maupun bendahara, memiliki peran vital dalam keberhasilan sebuah organisasi. Melalui LDK ini, para siswa diarahkan untuk memahami bahwa kepemimpinan bukan soal jabatan semata, tetapi tentang bagaimana mampu menginspirasi, mengambil keputusan, dan memberi manfaat bagi orang lain. Pesan ini sejalan dengan semangat para pengurus organisasi SMA YPK yang ingin terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi sekolah maupun masyarakat.


Organisasi siswa adalah wadah penting untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan pelajar. Di SMA Yayasan Pupuk Kaltim (YPK), semangat itu tampak begitu jelas dari deretan nama pengurus dan anggota organisasi yang berasal dari berbagai ekstrakurikuler, majelis perwakilan, hingga OSIS. Motivasi yang mereka ungkapkan menunjukkan bahwa berorganisasi bukan sekadar formalitas, melainkan perjalanan pembelajaran yang penuh makna.


Salah satu contoh datang dari Muhammad Haidar Farras Mubarak, siswa kelas X-1 yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Atletik. Ia menegaskan bahwa keterlibatannya adalah bagian dari rasa tanggung jawab dalam organisasi. Sementara itu, Ataya Pandya Novianto dari kelas XI-5 yang menjadi Ketua Atletik, memiliki motivasi untuk mengasah bakat sekaligus membangun relasi yang bermanfaat di masa depan. Atletik bukan hanya soal olahraga, tetapi juga tentang membangun jaringan dan kerja sama yang erat.


Dari dunia seni, Juanita Sisilia Atmojo sebagai Ketua Delasist (Dance SMA YPK) mengajak teman-temannya untuk berani menunjukkan bakat. Ia berharap Delasist tidak hanya dikenal di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar Bontang. Hal ini sejalan dengan semangat Nuril Itqoh Avrillida, Wakil Ketua Delasist, yang ingin menjaga kekompakan tim dan memberi semangat kepada anggota untuk terus berprestasi.


Di bidang olahraga lainnya, Hatfan Azami Ayyasy menegaskan bahwa menjadi Wakil Ketua Ekskul Panahan bukan hanya soal mengurus latihan, tetapi juga kesempatan emas untuk mengembangkan diri. Semangat yang sama juga terpancar dari Muhammad Farhan, Ketua Futska 2025/2026, yang ingin belajar memimpin organisasi sekaligus mencetak prestasi melalui futsal. Didampingi oleh Muhammad Hasbi Al-Rizky sebagai sekretaris, mereka bertekad menguatkan eksistensi Futska.


Ekstrakurikuler akademik pun tidak kalah berwarna. Nadhira Aisyah Qaisarah, Ketua English Club, memandang organisasi sebagai ruang untuk meningkatkan percaya diri, melatih mental, dan berkontribusi lebih luas. Hal serupa juga tercermin dari Keisya Khalilatuzzahra dan Wildan Amrullah yang berfokus pada pelestarian seni karawitan. Mereka ingin menjaga keindahan musik tradisional agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.


Selain ekskul, Majelis Perwakilan Kelas (MPK) menjadi ruang penting bagi siswa SMA YPK untuk berlatih kepemimpinan. Aurelya Chyntia Elysia, anggota Komisi 2, menegaskan bahwa pengalamannya di MPK memperluas relasi sekaligus melatih tanggung jawab. Mulfinah, Devon Hewis Lomban, Annida Mazaya Rahmah, dan Sea Gendhis Rahmawati juga menekankan pentingnya soft skill, kerja sama tim, dan keberanian keluar dari zona nyaman. Ketua MPK, Liyana Filzah Fachrianti, bahkan melihat organisasi sebagai sarana untuk belajar memimpin dengan semangat kebersamaan.


Di jajaran OSIS, semangat kepemimpinan semakin nyata. Yahya Almer Zaky sebagai Ketua OSIS menyebutkan bahwa pengalaman dan peningkatan keterampilan adalah hal yang ia cari. Wakil Ketua OSIS, Elizaveta Yechiel Theabulaan Pongsisonda, juga menekankan pentingnya memperluas wawasan dan jaringan pertemanan. Beberapa anggota lain seperti Fairuz Cantika, Orlin Raja Satria, A’syifa Kamilawid Tri, hingga Fayyadh Al Kamil memiliki motivasi serupa: mengisi waktu luang dengan hal positif, melatih kepemimpinan, serta menumbuhkan rasa kekeluargaan.


Tidak ketinggalan, bidang kesehatan dan sosial juga mendapat perhatian. Annisa Auliya, Ketua PMR Wira SMA YPK, termotivasi untuk memberikan simulasi pengetahuan dunia kesehatan. Didampingi oleh Syifa Azzahra Aryadsa Sinrang sebagai bendahara, mereka siap berkontribusi melalui pengelolaan organisasi yang bertanggung jawab. Di sisi lain, Khofifah Nailah Fakhriyah dari Pik-R YCC menekankan pentingnya edukasi remaja, sementara Kynthia Nufah Maheswari ingin mengembangkan keterampilan diri lewat organisasi tersebut.


Tidak kalah menarik, Naufal Zaki Ahmad memimpin PERBUSKA dengan tekad mengembangkan prestasi bulutangkis, didukung oleh Farrah Nailatul Izzah yang memiliki pengalaman sebagai atlet pusdiklat. Dari organisasi keagamaan, Jasmine Fadiya Zahra dan Syifa Nur Azizah di Rohis menunjukkan motivasi mendalam untuk memperdalam ilmu agama sekaligus memperluas pertemanan.


Berbagai organisasi lain seperti Sains Club, Tradeka, UBAZKA, dan VOTKA juga dipimpin oleh siswa-siswa berprestasi yang punya semangat besar. Misalnya, Gabriel Eka Pristyabudi, Ketua VOTKA, berharap organisasinya dapat membanggakan sekolah melalui pertandingan.


Dari keseluruhan data ini, terlihat bahwa semangat siswa SMA YPK dalam berorganisasi begitu beragam: ada yang ingin mengasah bakat, melatih kepemimpinan, memperluas relasi, hingga melestarikan budaya. Namun, ada satu benang merah yang menyatukan mereka: keinginan untuk berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi sekolah.


SMA YPK patut berbangga memiliki generasi muda yang penuh dedikasi, karena melalui organisasi inilah para siswa ditempa untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, disiplin, dan inspiratif.

Post a Comment

أحدث أقدم