Bontang – Malam Ahad, 24 Agustus 2025, menjadi malam penuh keberkahan bagi warga Selena City dan sekitarnya. Rumah kediaman Bopo Nur Rofik dipadati ribuan cahaya wajah jamaah yang datang dengan penuh semangat. Kegiatan Riyadhoh Safari Bulan Maulid Nabi Muhammad Saw memasuki hari kedua, dan antusiasme masyarakat semakin terasa mengalir deras. Sejak petang, para jamaah mulai berdatangan, hingga saat acara dimulai jumlah yang hadir mencapai kurang lebih 400 orang. Halaman rumah tak lagi mampu menampung, sehingga sebagian jamaah rela duduk di jalanan sekitar demi ikut larut dalam suasana maulid yang penuh rahmat.
Tiga majelis sholawat turut hadir mengiringi jalannya acara malam itu. Lantunan merdu yang dipadu dengan tabuhan rebana menggema, menyelimuti udara malam dengan syair penuh cinta kepada Rasulullah. Jamaah pun hanyut dalam alunan sholawat, bersuara bersama seakan meleburkan segala perbedaan dalam satu tujuan: menumbuhkan rasa cinta kepada junjungan alam, Nabi Muhammad Saw. Kemeriahan itu bukan hanya sekadar hiburan rohani, tetapi juga menjadi pengikat persaudaraan yang erat di tengah masyarakat.
Puncak dari malam penuh keberkahan tersebut adalah hadirnya sosok ulama kharismatik, Abah Yai Nidhom. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan pesan mendalam tentang pengamalan ibadah yang tekun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut beliau, ibadah sejati bukanlah sebatas ritual formal, melainkan harus menjadi spirit yang mewarnai setiap gerak langkah seorang muslim. “Sholat lima waktu yang kita kerjakan harus memancarkan cahaya akhlak dalam pergaulan. Dzikir yang kita ucapkan harus melembutkan hati dalam bersikap. Dan amal baik yang kita jalankan harus menebarkan manfaat bagi orang lain,” tutur Abah Yai Nidhom dengan penuh kelembutan.
Beliau juga menekankan, kesungguhan dalam beribadah akan melahirkan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam hidup. Ibadah yang tekun, lanjutnya, mampu menjaga manusia dari perbuatan sia-sia serta memperkuat keimanan. Jamaah yang hadir mendengarkan dengan khidmat, bahkan beberapa terlihat menitikkan air mata haru, tersentuh dengan nasihat yang begitu menyejukkan hati.
Tak hanya itu, Abah Yai Nidhom juga mengingatkan bahwa safari maulid ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi ruang untuk membangun kebersamaan dan memperdalam kecintaan umat kepada Rasulullah. “Dengan terus berkumpul dalam majelis sholawat dan dzikir, kita meneladani perjuangan Nabi yang senantiasa mengajarkan cinta, kesabaran, dan kasih sayang. Inilah warisan rohani yang harus kita rawat bersama,” ungkap beliau yang kembali disambut tepukan takbir jamaah.
Kegiatan Riyadhoh Safari Maulid Nabi hari kedua ini memberi kesan mendalam bagi masyarakat. Semangat jamaah yang rela datang dari berbagai penjuru kota menjadi bukti nyata betapa kecintaan kepada Rasulullah masih begitu membara. Kehangatan suasana semakin terasa ketika panitia dan tuan rumah dengan penuh keramahan menyambut setiap tamu yang hadir. Kehadiran ratusan jamaah tidak hanya menciptakan keramaian, tetapi juga menghadirkan kebersamaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Safari ini diperkirakan akan terus berlangsung di hari-hari berikutnya dengan semangat yang tak kalah meriah. Bagi warga Bontang, rangkaian safari maulid bukan hanya perayaan, melainkan perjalanan rohani yang memperkaya iman dan mengikat ukhuwah. Dari rumah ke rumah, dari majelis ke majelis, gema sholawat dan tausiyah ulama menjadi pengingat bahwa cinta kepada Nabi Muhammad Saw senantiasa hidup dan tumbuh dalam sanubari umatnya.
إرسال تعليق