Di tengah hiruk-pikuk aktivitas masyarakat Bontang, terdapat sosok yang telah menjadi inspirasi bagi banyak orang baik muda maupun tua. Dia adalah Sahabat Sugianto, yang lebih dikenal dengan sapaan akrabnya, Mbah To. Seorang Banser (Barisan Ansor Serbaguna) senior yang telah puluhan tahun mengabdi di bawah panji Nahdlatul Ulama (NU), tanpa kenal lelah, tanpa pamrih, dan tanpa pernah menghitung usia sebagai batas pengabdian.
Lahir dari lingkungan yang menjunjung tinggi nilai keislaman dan kebangsaan, Mbah To tumbuh menjadi pribadi yang teguh dalam prinsip. Sejak muda, ia telah aktif di NU dan Ansor-Banser, hingga akhirnya menjadi bagian dari Banser pasukan pengamanan yang menjadi garda terdepan dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Kini, di usianya yang tidak lagi muda, semangatnya justru semakin membara. Di saat banyak orang memilih untuk menikmati masa tua dengan beristirahat, Mbah To tetap setia berdiri di barisan, hadir dalam apel kebangsaan, menjaga keamanan acara keagamaan, hingga menyapa generasi muda dengan wejangan penuh makna.
“Saya ini hanya menjalankan amanah. Umur bukan penghalang untuk terus berbuat baik dan mengabdi,” ujar Mbah To dengan mata yang berkaca-kaca, namun penuh keteguhan.
Apa yang dilakukan Mbah To menjadi cermin nyata bahwa semangat perjuangan tidak boleh pudar hanya karena faktor usia. Dedikasinya adalah bentuk nyata kecintaan terhadap agama, organisasi, dan tanah air. Ia juga sering menjadi sumber inspirasi bagi para kader muda, yang merasa tergerak melihat ketulusan dan semangat beliau.
Tidak hanya dikenal sebagai Banser senior, Mbah To juga dikenal luas oleh masyarakat sekitar sebagai pribadi yang ramah, mudah diajak bicara, dan tidak pernah lelah menularkan semangat persatuan serta nilai-nilai ke-NU-an.
Kisah hidup Mbah To adalah bukti bahwa pengabdian sejati tidak mengenal batas usia. Semangatnya yang membara, kesetiaannya pada Nahdlatul Ulama, dan ketulusannya dalam melayani masyarakat, patut dijadikan contoh oleh kita semua.
Mbah To bukan hanya Banser senior—dia adalah simbol keteguhan, semangat, dan keikhlasan. Sosok yang tak sekadar hidup dalam sejarah organisasi, tapi juga di hati para sahabat dan masyarakat Bontang.
Posting Komentar