NU Bontang

Biografi Pengarang Tafsir Jalalain

 


DAFTAR ISI PROFIL SYEKH JALALUDDIN AL-MAHALLY

  1. Kelahiran
  2. Wafat
  3. Pendidikan
  4. Karya Kitab


KELAHIRAN

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Jalaluddin al-Mahally asy-Syafi'i, dilahirkan di Kairo, Mesir pada tahun 791 Hijriyah,



WAFAT

Syekh Jalaluddin al-Mahally adalah seorang yang sungguh-sungguh menekuni berbagai ilmu agama, antara lain Fiqih, Tauhid, Ushul Fiqh, Nahwu, Shorof dan Ilmu Mantiq, beliau wafat pada permulaan tahun 864 Hijriyyah dalam usia 73 tahun.


PENDIDIKAN

Syekh Jalaluddin al-Mahally berguru kepada Syekh al-Badr Mahmud al-Aqsara'i, Syekh al-Burhan al-Bajuri, Syekh asy-Syams al-Basati, Syekh al-A'la al-Bukhari dan lain-lainnya. Di masanya ia merupakan seorang 'allamah terkemuka, terkenal pandai dalam pemahaman masalah-masalah agama, sehingga sebagian orang menyebutnya seorang yang memiliki pemahaman yang brillian melebihi kecemerlangan berlian. Tetapi ia sendiri mengatakan bahwa dirinya tidak mampu banyak menghafal, dan sesungguhnya pemahaman yang dimilikinya tidak mau menerima kekeliruan.


Beliau juga terkenal seorang ulama yang saleh dan wara', konsisten kepada pemahaman salaf, dan tidak pernah berhenti dari kegiatan ber-amar ma'ruf nahi munkar, meskipun mendapat cacian orang dalam membela perkara yang haq. Dalam menghadapi para pembedar dan penguasa yang dzalim, dia selalu berpegang teguh kepada kebenaran. Mereka sering datang mengunjunginya, tetapi ia tidak terpengaruh oleh mereka, bahkan mereka tidak diperkenankan masuk menemuinya. Pernah ditawarkan kepadanya jabatan qadli terbesar di negerinya, tetapi ia tidak mau menerimanya. Dia lebih suka memegang Majelis Tadris Fiqih di al-Muayyidiyah dan al-Darquqiyyah.


Jalaluddin Al Mahalli belajar kepada ulama-ulama panutan di zamannya. Berikut ini adalah guru-gurunya:

  1. Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Daim an-Nu’aimi al-Asqalani al-Birmawi asy-Syafii (763-831 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu Fiqih, Ushul Fiqih dan ilmu Arabiyah.
  2. Imam al-Faqih Burhanuddin Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad al-Bajuri yang lebih dikenal dengan Burhan al-Bajuri (750-825 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu Fiqih.
  3. Imam al-Muhaddis Jalal al-Mahalli Abu Fadhal Abdurrahman bin Umar bin Ruslam al-Kinani al-Asqalani al-Bulqini al-Mishri yang dikenal dengan Jalal al-Bulqini (763-824 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu hadis.
  4. Imam al-Muhaddits Waliyuddin Abu Zar’ah Ahmad bin Abdurrahim al-Iraqi (762-826 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu hadis.
  5. Imam al-Muhaddits Qadhi Qudha Izzuddin Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim bin Jamaah al-Kinani (694-767 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu ushul fiqih dan hadis.
  6. Syaikh Syihabuddin al-‘Ujaimi, cucu dari Ibnu Hisyam. Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu nahwu.
  7. Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Shaleh bin Muhammad bin Abdullah Syathanufi (wafat 873 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya ilmu nahwu dan ilmu-ilmu bahasa Arab lainnya.
  8. Imam Nashiruddin Abu Abdullah Muhammad bin Anas bin Abi Bakar bin Yusuf ath-Thantadai al-Hanafi (wafat 809 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu faraidh dan ilmu hisab.
  9. Imam Badaruddin Mahmud bin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad al-Aqsharai (wafat 825 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu mantiq (logika), jadal (denat dan diskusi), bayan, ma’ani, arudh dan ushul fiqih.
  10. Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Usman ath-Thai al-Bisathi al-Maliki (760-842 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya ilmu tafsir, ushuluddin dan beberapa ilmu lainnya.
  11. Imam Alaiddin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Bukhari al-Hanafi (779-841 H).
  12. Syaikh Nidhamuddin Yahya bin Yusuf bin Muhammad Isa ash-Shairami al-Hanafi (777-833 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya ilmu fiqih dan beberapa ilmu aqliyah (rasional).
  13. Syaikh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin Khidir bin Musa ad-Dairi (788-862 H).
  14. Syaikh Majduddin al-Birmawi asy-Syafi'i.
  15. Syaikh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Khalil al-Ghuraqi asy-Syafii (816 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu fiqih.
  16. Syaikh Syihabuddin Ahmad bin Abi Ahmad Muhammad bin Abdillah al-Maghrawi al-Maliki (820 H).
  17. Syaikh Kamaluddin Abu Baqa Muhammad bin Musa bin Isa bin Ali bin Damiri (742-808 H).
  18. Syaikh Syihabuddin Abu Abbas Ahmad bin Imad bin Yusuf al-Aqfahasi al-Qahiri yang lebih dikenal dengan Ibnu Imad (750-808 H).
  19. Syaikh Badaruddin Muhammad bin Ali bin Umar bin Ali bin Ahmad ath-Thanbadi.
  20. Syaikhul Islam Syihabuddin Asqalani (773-852 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang kitab Syarah alfiyah al-Iraqi dan mendapat izin untuk mengajarkan kitab itu kepada orang lain. Kepadanya juga Jalaluddin al-Mahalli mendapat ilmu dalam bidang hadis dan metodologi penelitina hadis.
  21. Syaikh Jamaluddin Abdullah bin Fadhlullah. Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu hadis.
  22. Syaikh al-Muhaddis Syarafuddin Abu Thahir Muhammad bin Muhammad bin Abdul Lathif asy-Syafii (737-821 H).
  23. Imam Syamsuddin Abi Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf bin Jazri asy-Syafii (751-833 H). Jalaluddin Al Mahalli belajar kepdanya tentang ilmu qira'at.
  24. Syaikh Nashiruddin Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al-Ajmi (wafat 855 H). Jalaluddin al-Mahalli membaca al-Quran kepadanya saat masih kecil.

PENERUS

Murid-murid Jalaluddin al-Mahalli:

  1. Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari.
  2. Imam Nuruddin Abu Hasan Ali as-Samhudi (wafat 911 H).
  3. Syaikh Burhanuddin Ibrahim bin Muhammad yang lebih dikenal dengan Ibnu Syarif (Wafat 923 H).
  4. Syaikh Syihabuddin Abu Fath Ahmad bin Muhammad al-Absyihi.
  5. Syaikh Khairuddin Abu Khair Muhammad bin MUhammad ar-Rumi al-Hanafi yang lebih dikenal dengan Ibnu Fara' (wafat 897 H).
  6. Syaikh Kamaluddin Abu Fadhal ath-Tharabulusi (wafat 877 H).
  7. Syaikh Shalahuddin Muhammad bin Jalaluddin Ibn Kamal ad-Dimyathi (wafat 877 H).
  8. Syaikh Syamsuddin Abu Barakat Muhammad bin Muhammad al-Asyhab (wafat 858 H).
  9. Syaikh Najmuddin Muhammad bin Syarafuddin Ibn Arab (wafat 831 H).
  10. Syaikh Syihabuddin Ahmad bin MUhammad al-Bairuti.
  11. Syaikh IMaduddin Abu Fida' Ismail bin Ibrahim (wafat 861 H).
  12. Syaikh Syarafuddin Abdul Haq bin Syamsuddin as-Sinbathi (wafat 842 H).


KARYA KITAB

Kitab yang ditulisnya menjadi pusat perhatian banyak orang dan dijadikannya sebagai pengangan mereka dalam belajar. Kelebihannya ialah gaya bahasanya sangat ringkas, data-datanya lengkap dan terseleksi, ungkapannya fasih, uraiannya dan penyelesaiannya sangat jelas.


Diantara karya tulisnya ialah:

  1. Kitab Syarah Jam' al Jawami' fil Ushul
  2. Kitab Syarah al-Minhaj (Tentang Fiqih Syafi'i)
  3. Kitab Syarah al-Waraqat (tentang Ushul Fikih).
  4. Kitab Kanz ar-Raghibin fi Syarh fi Syarh al-Minhaj
  5. Kitab al-Badr at-Thali' fi Halli Jam' al-Jawami
  6. Kitab Tafsir al-Qur'an. Kitab Tafsir Al-Qur'an yang terakhir disebut ini ditulis oleh Syekh Jalaluddin al-Mahally mulai surat Al-Baqarah sampai surat Al-Isra' karena beliau telah dipanggil oleh Allah Swt. Kemudian dilanjutkan oleh Syekh Jalaluddin as-Suyuti. Sehingga kelak kitab tafsir tersebut dikenal dengan nama kitab Tafsir al-Jalalain karena ditulis oleh dua orang, yaitu Syekh Jalaluddin al-Mahally dan Jalaluddin as-Suyuthi.


Referensi: https://santri.laduni.id/post/read/35534/biografi-syekh-jalaluddin-al-mahally

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama