NU Bontang

Isra' Mi'raj dan Nisfu Sya'ban Menyongsong Ramadhan 1440 H di Hari Kartini


Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I

Perjalanan Panjang Rasulullah saw yang benar-benar merupakan mukjizat sampai akhir masa, Isra Mi’raj. Di dalamnya mengandung pesan sholat lima waktu yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan dan situasi apapun oleh kaum laki-laki kecuali menstruasi dan nifas bagi kaum perempuan. Ketika kaum perempuan mengalami menstruasi atau nifas, maka tidak boleh sholat.

Selama hayat masih dikandung badan, sholat tetap menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang sudah mencapai masa baligh dan berakal sehat, meskipun lemah untuk berdiri, maka tetap harus sholat dengan cara duduk, duduk pun masih lemah, maka sholat dengan cara tidur miring, tidur miring pun masih lemah, maka sholat dengan cara berbaring dengan mengangkat dan merendahkan kepala, masih lemah juga, maka sholat dengan cara isyarat membuka dan memejamkan mata.

Sholat adalah tiang agama, jika sholatnya taat agamanya akan kuat, jika tiangnya rapuh maka bangunannya pun akan runtuh. Demikian cuplikan pesan dalam sambutan yang disampaikan oleh Pengasuh pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, KH. Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I

Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang yang berlokasi di Jalan Jati 1 perengan satimpo bontang selatan, menggelar acara yang muatannya disebut sebagai paket lengkap dan hemat. Satu acara mengandung 4 kegiatan, yaitu Peringatan Isro Mikroj menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan 1440 H, sekaligus mengisi kebaikan dengan majelis taklim di Nishfu Sya’ban yang bertepatan dengan hari kartini, tanggal 21 April 2019.

Kegiatan ini diadakan pada pagi hari minggu pukul 09.00 sampai 11.30 dengan harapan bisa mengajak masyarakat majelis taklim untuk bisa ikut hadir meramaikan kebaikan dan bersilaturahim dengan jamaah-jamaah yang lain. Alhamdulillah ikut membersamai acara ini, Ir. H. Kamilan – selaku Ketua PCNU Bontang, H. Udin Mulia Jaya – Donatur Tetap Pesantren Nurul Ichsan, Widya Sastra – Manajer Operasional Bank Mega Bontang, dan H. Sugeng Suedi – Takmir Masjid Fathul Khoir Bukit Sekatup Damai Bontang.

Hadir sebagai pengisi ceramah KH. Abdullatif Dahlan – Muballigh  LDNU Bontang – yang  menyampaikan untuk selalu mengingatkan dan mengajak sholat keluarga, terutama anak-anak dan perempuan yang masih mengenakan mukena potongan, maka pastikan ketika sholat aurat di balik wajah tidak terbuka, karena kalau terbuka sholatnya tidak sah. termasuk rambut panjang yang tumbuh di atas rahang, maka harus dibasahi dengan air ketika wudlu, jika tidak maka akan membuat wudlunya tidak sah. kalau sholat dengan wudlu yang seperti itu, maka sholatnya tidak sah. karena syarat sahnya sholat adalah suci dari hadats kecil, dan hadats kecil dihilangkan dengan wudlu. Ungkap Gus Latif – sebutan akrabnya – dalam ceramahnya.

Acara ini begitu asyik, bersahabat, dan penuh makna. Kurang lebih 200 Jamaah ramai datang dari berbagai majelis taklim yang ada di Bontang. Dari sekitar majelis yang hadir, terlihat ada ibu-ibu pengajian Fatimah masjid al-Falah HOP 1, ibu-ibu pengajian masjid al-Hidayah malvinas turunan balita, ibu-pengajian masjid Agung al-Hijrah Bontang, ibu-ibu pengajian RT. 21 Satimpo, pengajian bapak-bapak musholla alMubarok, tim hadroh dari masjid agung dan almuhibbin binaan H. Chusnul Dihin, mahasiswa dan mahasiswi dari sekolah tinggi Ilmu Tarbiyah syamsul maarif Bontang, dan para donatur yang telah ikut membantu memberikan donasi untuk keberlangsungan berdirinya Pondok Pesantren Nurul Ichsan.

Semoga dengan peringatan Isro Mi’roj ini, dapat meningkatkan semangat untuk selalu sholat berjamaah dan tidak per nah meninggalkan sholat lagi seperti yang kemarin-kemarin. Ya Allah Jadikanlah Kami dan keturunan kami orang-orang yang selalu mendirikan sholat, sholat yang berkualitas, bukan hanya sholat yang mengejar identitas agar bebas tugas. Ya Allah terimalah sholat Kami dan doa kami. Amiin


أحدث أقدم